Percobaan Michelson-Morley mengungkap sifat cahaya merupakan percobaan yang sangat penting dalam kajian ilmu fisika. Percobaan Michelson-Morley
ini dilakukan untuk mengungkap perilaku dari cahaya. Ada banyak
implikasi dari percobaan ini, diantaranya ialah untuk membuktikan bahwa
ternyata keberadaan eter, zat alir medium cahaya tidak terbukti
kebenarannya, lihat selengkapnya dalam tulisan Albert Abraham Michelson Menggugat Eter.
Sifat dasar cahaya
Percobaan Michelson-Morley
berhasil mengungkap sifat dasar cahaya berkaitan dengan kecepatannya.
Berkat usahanya pada tahun 1879, kecepatan cahaya diketahui sebesar
186.350 mil per detik, dengan tingkat kesalahan 30 mil per detik.
Pengukuran ini dilakukan dengan memantulkan kilatan cahaya di antara dua
cermin, pengukuran ini sesuai dengan hasil yang ditemukan oleh
pengamatan astronomis. Namun, percobaan Michelson-Morley ini belum
benar-benar menjelaskan sifat cahaya.
Dua ratus tahun sebelumnya, Newton telah
mencoba mengungkap sifat dari cahaya. Newton mengungkapkan bahwa cahaya
terdiri dari partikel-partikel kecil yang dihasilkan dari sebuah benda
panas yang menyembur keluar dengan kecepatan sangat tinggi. Agak sesuai
dengan konsep radiasi yang ada dalam teori Fisika Modern, lihat tulisan Gejala Kuantum: Radiasi Benda Hitam. Pernyataan
ini mendapat bantahan dari seteru Newton, Robert Hooke. Robert Hooke
berpandangan bahwa cahaya adalah semacam gerakan gelombang, seperti
gelombang suara yang memang telah dipahami baik pada saat itu. Teori
Robert Hooke mengenai gelombang cahaya didukung oleh adanya Fenomena Interferensi dan Difraksi.
Membuktikan Keberadaan Eter
Setelah berhasil mengukur kecepatan
cahaya, Michelson melangkah lagi untuk membuktikan keberadaan eter.
Michelson mempersepsikan cahaya ibarat gelombang suara yang relatif
terhadap udara, sehingga gelombang cahaya seharusnya juga relatif
terhadap eter (jika memang ada). Perangkat percobaan Michelson
ini disetting sedemikian rupa untuk menciptakan keadaan cahaya ketika
bergerak searah dengan eter, cahaya ketika bergerak berlawanan arah
dengan eter. Michelson berhipotesis bahwa seharus kecepatan cahaya
ketika searah dengan eter akan lebih besar dari pada ketika berlawanan
dengan eter.
Tetapi, setelah percobaan ini dilakukan
berulangkali, ternyata konsep tentang adanya eter tidak bisa
dipertahankan, kecepatan cahaya ke arah manapun dia bergerak pada percobaan Michelson itu besarnya sama.
Didukung Einstein
Apa yang telah ditemukan oleh Michelson-Morley
adalah sesuai dengan apa yang dipostulatkan Albert Eisntein dalam teori
relativitasnya bahwa: Kecepatan cahaya akan selalu sama di keadaan
apapun. Walaupun kemudian menimbulkan kehebohan luar biasa komunitas
fisikawan pada waktu itu akibat berbagai konsekuensi logis dari teorinya
tersebut.
http://pustakafisika.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar